Friday, June 13, 2008

Topik 81: Sallim

Bismillahirrahmanirrahim.

Sudah lama sekali saya tidak menulis. Selain sedang ada tugas-tugas kantor dan kuliah, juga tugas sebagai ayah dari anak-anak yang mulai abg, juga tidak mudah :-) Disamping itu, saya juga ragu apakah pembaca blog ini sudah pada belajar ke gurunya masing-masing, sehingga belajar bahasa arabnya pun semakin bisa lebih kencang. Jika ya alhamdulillah. Mari kita giatkan dan tularkan ke muslim lainnya agar mau belajar bahasa Al-Quran ini. Saya dibilangin oleh seorang saudara saya, bahwa dia mendengar sebuah hadist: ta'allamuu al-lughata al-arabiyata wa 'allimuuha an-naasa (belajarlah bahasa Arab, dan ajarkanlah dia kepada manusia).

Sallim

Mari kita ingat hal yang sederhana. Dulu waktu saya SMA, kadang bertemu orang / saudara, dia berkata ke anaknya: "ayo sallim, ayo nak sallim..." Waktu itu saya hanya sedikit bingung, karena terdengar asing ditelinga. Yang sering diucapkan orang: "ayo nak, salam", atau "ayo salaman nak".

Sebenarnya yang paling tepat memang: "ayo nak, sallim".

Kata sallim, adalah bentuk kata kerja perintah.

سلّمْ - sallim : beri salam!

Kata ini dibentuk dari kata sallama - yusallimu - tasliiman, yang artinya menyelamatkan atau memberi salam.

Tapi jangan pula sampai "double L" nya tak terucap. Nanti artinya lain. Kadang kita sering mendengar: "ayo salim". Nah salim atau saliim, ini artinya selamat atau sentosa, bukan memberi salam. Jadi "ayo nak, salim", beda dengan "ayo nak sallim".

Poster di pintu

Kadang untuk membiasakan seorang anak (saya sih belum mempraktekkan, hanya dengar dari teman), maka di rumah bisa dipasang poster yang ada tulisan arabnya.

اطرق الباب أولا - uthruq al-baaba awwalan : ketok pintu ini terlebih dahulu.

Kalimat ini bisa dipasang di pintu kamar orang tua.

Atau bisa juga dibiasakan, waktu kita mau masuk rumah orang kita suruh anak kita: "uthtruq awwalan" - ketok dulu... dst

Menyuruh anak memperkenalkan diri

Selanjutnya waktu kita menyuruh si anak memperkenalkan diri, bisa kita pakai ekspresi kalimat berikut:

عرّف نفسك - 'arrif nafsaka : perkenalkan dirimu

Kata 'arrif, berasal dari kata 'arrafa yu-'arrifu ta'riifan, yang artinya mengenalkan, atau memberitahukan.

Kata 'arrafa ini kita temukan di Al-Quran surat 47 ayat 6:

وَيُدْخِلُهُمُ الْجَنَّةَ عَرَّفَهَا لَهُمْ - wayudkhilhum aljannata 'arrafahaa lahum

dan Allah memasukkan mereka ke dalam surga (yang) Dia telah memberitahukan (tentang)surga itu kepada mereka (sebelumnya).

Pola kata 'arrafa adalah KKT-2, yang biasanya dalam pola bahasa Indonesia me+KataKerja+kan.

Ini yang membedakan 'arrafa (KKT-2) dengan 'arafa (KKT-1)

'arafa (KKT-1) artinya mengenal.

Seperti عرفت محمدا - 'araftu muhammadan : saya kenal muhammad

Sedangkan 'arrafa (KKT-2) artinya mengenalkan (sesuatu) kepada (seseorang)

عرفت هذا الكتاب لك - 'arraftu hadzal kitaaba laka : saya mengenalkan kitab ini kepadamu.

Orang yang 'arif

Kita sering mendengar orang berkata: Ih dia orangnya 'arif banget ya? Nah kata 'arif sudah diserap kedalam bahasa Indonesia, yang sering diasosiasikan dengan arti: orang yang bijaksana.

Sebenarnya banyak sekali kata bentukan dari 'arafa ini, yand diserap ke bahasa Indonesia.

Mari kita lihat tashrifnya:
'arrafa yu'rifu 'irfah 'irfan ma'rifah

3 kata terakhir adalah mashdar.

Kita sering mendengar, "oh dia itu ahli irfan", maksudnya dia itu orang yang punya pengetahuan yang tidak dimiliki orang lain (atau dipersepsikan orang yang bijak, orang yang bisa meramal masa depan, mengerti maksud yang tersembunyi, dsb)

Kita juga sering mendengar, kata ma'rifah, yang artinya pengetahuan. Seperti: "yang pertama kali mesti dipelajari adalah ma'rifatullah", maksud ma'rifatullah adalah pengetahuan tentang Allah.

Ta'arruf

Nah kata ini lagi trend. Ta'arruf, adalah kata 'arafa (KKT-1) yang kemudian berubah bentuk jadi KKT-5 dari wazan fa'-'ala, sehingga menjadi ta-'arrafa, yang artinya berkenalan dengan.

Sebelum proses menikah, didahului dengan proses ta'arruf, artinya proses mengenal calon istri.

Ma'ruf

Ma'ruf artinya sesuatu yang diketahui. Wazannya sama seperti manshur منصور (orang yang ditolong). Kalau orang yang menolong: naashir ناصر . Dengan wazan yang sama, orang yang mengetahui disebut 'aarif عارف.

Mudah kan? Ya, kalau sudah kenal dengan wazan2x tsb maka lebih mudah membentuk kata-kata dalam bahasa Arab. Insya Allah.
(se)Gitu dulu yah...

6 comments:

Anonymous said...

Assalaamu'alaikum wrwb

May Allah SWT bless you for making this valuable blog. Just keep writing brother. I'am personally enjoying this site, and let me put this site into my blogroll.

Salam

Unknown said...

Assalamu'alaikum,

Jazakaullah, mas atas topik-topik belajar bahasa arabnya. Saya link ke blog kami ya, http://blog.cibabat77.com/belajar-bahasa-arab/

Saya cari2 topik 2, kok gak ktemu ya mas? Apakah topik 2-nya sama dengan ini, http://dkmfahutan.wordpress.com/2007/11/22/topik-2-nakiroh-marifah/ ?

Trims,
Wassalamu'alaikum.

Anonymous said...

alaykum salam wr. wb. Mas Gunta, untuk topik2x sebelumnya silahkan klik tanda panah pada bulan yang dicari, dibawah.

Ya materinya sama dengan yang di dkmfahutan. Dulu ownernya pernah menyatakan mau mengcopy isi blog ini.

Silahkan saja dicopy Mas Gunta, atau dibuatkan link kesini. Saya malah senang, semoga jadi pahala buat bersama. Amin.

Anonymous said...

ok mas, sudah ketemu. syukron...

Nanamilano said...

Assalaamualaikum wr wb Pak saya mau tanya..perbedaan arti sallam & sallim apa ya?yg hrs digunakan untuk memberi perintah kpd seandainya ada karib kerabat yg datang apakah kita hrs menyuruhnya Nak Sallam apa Nak Sallim?terimakasih sebwlumnya.

Anonymous said...

Cool...

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits