Friday, October 19, 2007

Topik 45: Penyakit pada 'Aa-i-din dan Faa-i-zin

Bismillahirrahmanirrahim

Ini adalah topik lanjutan mengenai huruf penyakit. Saya akan stop topik ini, karena bisa jadi ada yang sudah tidak sabar lagi untuk masuk ke lanjutan Latihan Surat Al-Ikhlas ayat 3.

Oke... sebenarnya topik huruf illat ini, walau sedikit sukar, tapi kalau sudah menguasai, maka akan lebih mudah dalam menerjemahkan bahasa Arab Al-Quran? Kenapa, banyak kata kerja dan kata benda dalam Al-Quran yang dibentuk dari huruf penyakit ini... hik...hik (berita buruk nih, karena huruf penyakit kabarnya tidak ada polanya). Sebenarnya ada polanya, tetapi untuk saat ini terlau pagi bagi kita masuk menyelami pola-pola huruf penyakit tsb. Cukuplah sampai topik 45 ini targetnya, kita sadar dalam bahasa Arab ada kata yang terdiri dari satu atau lebih huruf penyakit.

Isim Fa'il

Kita telah singgung isim fail di banyak tempat sebelum ini. Singkat cerita, isim fail dibentuk dengan menambahkan alif setelah huruf pertama KKL (jika KKL terdiri dari 3 huruf sehat). Contohnya:

KKL: كتب - kataba : menulis
Isim Fa'il: كاتب - kaatibun : orang yang menulis (penulis)

KKL: ضرب - dhooraba : memukul
Isim Fa'il: ضارب - dhooribun : orang yang memukul

KKL : كفر - kafara : menutupi, atau kafir
Isim Fa'il: كافر - kaafirun: orang yang kafir (1 orang)
Isim Fa'il: كافران - kaafiraani : 2 orang kafir
Isim Fa'il: كافرون - kaafiruuna: orang-orang kafir

Demikianlah untuk KKL yang terdiri dari 3 huruf sehat, maka membentuk kata benda pelaku sangat mudah, yaitu dengan menambahkan alif setelah huruf 1, dan huruf kedua berharokat kasroh.

Lalu bagaimana kasusnya kalau huruf penyakit. Lagi-lagi, dia punya pakem yang lain lagi. Contohnya kata 'aa-i-din, dan faa'i-zin.

'Aa-i-din & Faa-i-zin

Kita telah bahas asal kata 'aa-idin, yang artinya orang yang kembali (suci). Saya ulangi:
KKL: عاد - 'aa-da : dia telah kembali (lihat huruf kedua adalah huruf penyakit)
KKS: يعيد - ya'ii-du: dia sedang kembali (lihat huruf 2 pada KKT yaitu alif berubah jadi ya)
Isim Fail: عائد - 'aa-i-dun : orang yang kembali (1 orang)

Terlihat bahwa jika ada huruf penyakit berupa alif (huruf ke 2 di KKT), maka isim fa'ilnya mendapat tambahan hamzah.

Sama dengan Faa-i-ziin.

KKL: فاز - faaza : menang
Isim Fa'il: فائز - faa-i-zun : orang yang menang (1 orang)
Isim Fa'il: فائوزن - faa-i-zuun : orang-orang yang menang (banyak orang)

Demikian telah kita tuntaskan pembahasan secara umum mengenai apa itu huruf penyakit. Sebagai ringkasan, ingat ya.... inga... inga... huruf penyakit ada 3 yaitu: alif, waw, dan ya.

6 comments:

Anonymous said...

Assalamu'alaikum.. ada baiknya antum tidak menterjemahkan kata 'illat ke dalam penyakit.. karena nahwu adalah ilmu perumpamaan dan dibutuhkan istilah2 baku yg tdk perlu di terjemahkan.. krn ane pribadi ngedengernya aneh.. hehe..

Rafdian Rasyid said...

Mas Khairul, saya mendengarnya begitu dari guru-guru saya. Jadi saya pakai saja. Sebenarnya mungkin kalaupun diterjemahkan, maksud saya menambah mufrodad buat pembaca dan saya sendiri. Illat kalau saya baca dikamus salah satu artinya sakit yang sangat berat. Demikian Mas Khairul.

Anonymous said...

assalamua'alaikum. saya heran kenapa kebanyakan orang menggunakan kata "antum" padahal yang diajak bicara / dituju satu orang. Kenapa tidak dipakai anta atau anti biar pas. Mohon kapan-kapan dikupas masalah ini biar saya yakin kata tersebut benar atau salah

Anonymous said...

assalamua'alaikum. saya heran kenapa kebanyakan orang menggunakan kata "antum" padahal yang diajak bicara / dituju satu orang. Kenapa tidak dipakai anta atau anti biar pas. Mohon kapan-kapan dikupas masalah ini biar saya yakin kata tersebut benar atau salah

Ahmad Maujud

Rafdian Rasyid said...

Mohon maaf baru baca. Lain kali tulis commentnya di Topik yang terbaru saja ya...

Orang banyak pakai antum, apakah ini betul?

Betul. Walau yang dimaksud satu orang. Kenapa betul? Karena dalam bahasa arab, dhomir (kata ganti) laki-laki jamak itu spt Antum, artinya Anda semua, bisa berarti satu orang saja, banyak pria, atau campuran pria atau wanita.

Ada juga yang mengatakan bahwa mengatakan Antum itu lebih sopan. Sama halnya kita mengatakan : kami merasa terhormat. Padahal hanya dia sendiri yang mengatakan itu (bukan bersama-sama). Dsb. Allahu a'lam.

Unknown said...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, mas Rafdian Rasyid

Alhamdulillah, ana selalu mengikuti materi ini mulai dari topik 1
materi yang sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami dalam penyampaiannya

Mohon izin copas dan share di grup whatsapp saya, semoga menjadi ladang amalan bagi kita semua, aamiin ya Robbal'alamiin.

Jazakallahu khair

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits