Bismillahirrahmanirrahim.
Permirsa sekalian yang dirahmati Allah. Masih dalam rangka Idul Fitri, saya hendak mengucapkan: Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1428 H, mohon maaf lahir dan bathin.
Telah banyak di poster-poster, iklan-iklan di koran, di TV dlsb, mengenai pengucapan Idul Fitri ini, yang di rangkai dalam kalimat yang baik (walau bukan hadist):
Minal 'Aa-idin Wal Faa-i-zin
Apa arti kalimat diatas?
من العائدين minal 'aa-idiin, terdiri dari 2 kata
min من artinya: dari (from) atau bagian (part of)
al 'aa-idiin العائدين artinya: orang-orang yang kembali
Min secara bahasa adalah Huruf Jar (kata depan), sedangkan al 'aa-idiin adalah isim fa'il (kata benda pelaku).
Lalu artinya minal 'aa-idiin, artinya: bagian dari orang-orang yang kembali (kepada kesucian).
Oke... kita kupas sedikit lagi mengenai isim fa'il. Isim fa'il adalah kata benda pelaku, dari sebuah kata kerja. Misalkan, kata kerjanya menulis, maka isim fa'il-nya adalah penulis (atau orang yang menulis). Kata kerjanya: membunuh, maka isim fa'ilnya pembunuh (atau orang yang membunuh).
Nah, kata عاد - 'aa da = adalah kata kerja yang artinya kembali (return). Nah, isim fa'ilnya adalah عائد - 'aa idun = (1 orang yang kembali). Sedangkan jika jamak (banyak) menjadi عائدون - 'aa iduun = orang-orang yang kembali, atau عائدين - 'aa idiin (jika diawali oleh huruf jar).
Gitu... ngerti kagak nih, man teman?
Yang suka salah tulis di poster poster sbb:
Minal aidin (ini salahnya gak gawat, walaupun sebenarnya yang lebih pas ada kutip satu, menandakan itu 'ain ع , sehingga lebih mantap mestinya ditulis Minal 'Aidin)
Minal aidzin (nah ini salahnya agak lumayan. Kalau dz itu representasi ذ - dzal bukan ز -za. Artinya jadi lain. عاذ artinya berlindung. Sehingga عائذ - 'aa idzin = orang yang berlindung).
Minal 'aidin (nah ini yang sedikit oke, walau artinya 1 orang yang kembali karena din bukan diin, dan 'ain nya pendek)
Baiklah kalau minal 'aa-idiin artinya bagian dari orang-orang yang kembali (suci). Sekarang apa artinya wal faa-i-ziin?
Nah bentar dulu kadang, faa-i-ziin ini ditulis faidzin, nah ini juga salah nih... Kenapa?
Faa-i-zin فائزين adalah isim fa'il dari فاز - faaza yang artinya menang. Sehingga فائز faa-i-zun (1 orang yang menang), dan فائزون - faa i zuun atau فائزين - faa i ziin artinya orang-orang yang menang. Sedangkan فائذين - faa i dziin, nah ini artinya jadi lain, bukan orang-orang yang menang.
Jadi yang muantaff itu nulisnya mestinya faaiziin, atau kalau kelihatan aneh faizin. Jangan faaidziin, atau faidzin. Getoh...
Kesimpulan:
Minal 'aa-idin wal faa-izin artinya: (semoga engkau) bagian dari orang-orang yang kembali (suci) dan bagian dari orang-orang yang menang.
Sebagai penutup ada hadist (kalau tidak salah), mengenai ucapan menyambut idul fitri ini yaitu: taqabbalallahu minnaa wa min kum (semoga Allah menerima [amalan puasa] dari kami dan [amalan puasa] dari kalian). Allahu a'lam bish-showwab.
2 comments:
Makin asyik nih..
Mmmmm.. mau tanya nih, apakah tdk sebaiknya Al-Quran itu kita tulis Al-Qur-an yah?
Contoh lain, kebiasaan nulis Aisyah kita ganti dgn 'Aa-i-syah.
Dengan demikian, jadi jelas suku katanya.
(Abdullah)
terima kasih... mengenai Al-Quran, selama kita sepakat maksudnya Al-Qur-an, ya tidak apa apa kan?
Awalnya saya malah mau nulis AQ saja. hehe.
Post a Comment