Friday, May 11, 2007

Topik 15: Kalimat Berita Negatif

Bismillahirrahmanirrahim

Kita telah melihat pada ayat 1 s/d 5 surat Al-Baqorah, banyak sekali kalimat berita disitu. Maksud kalimat berita adalah kalimat yang memberitakan sesuatu. Loh berarti ada jenis kalimat lain? Ada... Ada... Yaitu Kalimat Perintah, dan Kalimat Bertanya.

Topik kemaren kita sudah membahas topik kalimat bertanya bukan? Ingat closed-ended question pakai أ-aa (apakah), atau هل-hal (apakah), dan ingat open-ended question yaitu ما-maa (apakah), atau من-man (siapakan), atau متى-mataa (kapan), atau أين-aina (dimanakah), dll.

Kalimat berita contohnya:
Engkau sedang mengingatkan mereka: أنت تنذرهم-anta tundziru hum

Kalau saya ingin memberitakan bahwa: Engkau sedang tidak mengingatkan mereka, maka saya akan berkata:
أنت لم تنذرهم-anta lam tundzir hum

Perhatikan disini bahwa kita memakai لم-lam untuk me-negatif-kan suatu kalimat berita. Kata lam ini hanya dipakai untuk KKS (Kata Kerja Sedang).

Ada bentuk lain yaitu pakai Laa لا
أنت لا تنذرهم-anta laa tundziru hum

Kedua bentuk tsb artinya sama: yaitu engkau sedang tidak mengingatkan mereka. Lalu apa bedanya?

Nah disini, perhatikan ya... penting nih soalnya Anda akan banyak temui dalam AQ. Point2xnya:

1. Jika pakai lam لم, maka kata kerja sedang setelah lam tsb huruf terakhirnya disukunkan (dimatikan). Jadi yang betul:
لم تنذرْ-lam tundzir
2. Jika pakai laa لا, maka kata kerja setelahnya berbentuk KKS biasa. Bentuk diatas menjadi:
لا تنذرُِ-laa tundziru

Sebagai latihan, terjemahkan ayat 6 surat Al-Baqorah. Insya Allah kita lanjutkan minggu depan.

4 comments:

Vino Jubilee said...

Masya Allah, cara anda menyampaikan ilmu membuat mudah dipahami ya, apalagi saya masih buta nahwu. Terasa enjoy belajarnya, ngga nambah kerutan dahi. Good job! Salaam

Unknown said...

Ijin copas ya ustadz... Biar bisa baca lagi di rumah!!! Jazakallahu khoiron...!!!

Unknown said...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, mas Rafdian Rasyid

Alhamdulillah, ana selalu mengikuti materi ini mulai dari topik 1
materi yang sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami dalam penyampaiannya

Mohon izin copas dan share di grup whatsapp saya, semoga menjadi ladang amalan bagi kita semua, aamiin ya Robbal'alamiin.

Jazakallahu khair

Akhbar Sanusi said...

Na’at adalah isim yang mengikuti isim sebelumnya atau sering disebut isim yang mengikuti man’utnya. Isim ini akan selalu mengikuti isim sebelumnya (man’utnya) baik dalam keadaan rafa’, nashab, dan jar-nya, begitu juga ma’rifah dan nakirah-nya. Berikut definisi na’at dalam buku nahwu wadih Arti Jazakallah khair Ufa Bunga SMartphone

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits