Bismillahirrahmanirrahim
Pada topik kali ini akan dibahas bentuk kalimat sempurna. Layaknya dalam bahasa Indonesia satu ide kalimat disebut lengkap kalau memiliki Subject dan Prediket. Sebagai contoh: "Buku itu besar", adalah kalimat sempurna. Tapi kalau saya sebut: "Buku itu", nah ini kalimat yang belum lengkap, karena maknanya masih menggantung. Tapi kalau saya tulis "Itu sebuah buku", maka ini sudah menjadi kalimat sempurna, karena ide kalimatnya sudah lengkap.
Dalam struktur bahasa Arab, contoh diatas dapat ditulis sbb:
ذلك الكتاب
Prediket Subject
Khobar Mubtada'
Buku Itu
Jika dibaca dari kanan : Itu (sebuah) buku. Kalimat ini disebut kalimat sempurna. Jadi kalau sudah ada Subject (Mubtada') dan Prediket (Khobar), maka struktur kalimat menjadi lengkap.
Contoh lain: Pasar (itu) besar
سوق كبير suuqun kabiirun. Subjectnya "Pasar", Prediketnya "Besar".
Contoh lain: Itu (sebuah) pasar besar
ذلك سوق كبير dzalika suuqun kabiirun. Subjectnya "itu", Prediketnya "pasar besar".
Kembali ke surat Al-Baqaroh:
ذلك الكتاب لا ريب فه dzaalika al-kitabu laa raiba fiihi
Kitab itu tidak ada keraguan di dalamnya.
Dapat dipandang sbb:
1. (S) Itu -- (P) Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya
2. (S) Kitab -- (P) tidak ada keraguan di dalamnya
3. (S) tidak ada keraguan (P) di dalamnya
Kalimat diatas dapat dipandang sebagai (S) dan (P) [baris 1] dimana (P) nya terdiri dari (S) dan (P) [baris 2], dan (P) baris 2 sebenarnya terdiri dari satu kalimat sempurna juga yaitu (S) dan (P) baris 3.
Demikian dulu untuk sujebct ini. Sampai ketemu dalam topik berikutnya. Jangan lupa isi Comments. Syukron katsir.
11 comments:
ass, Thanks blognya brother, aku lg belajar bahasa arab dan agak susah untuk menghafal pola Fi'il krn banyak rumus, besok2 posting ttg Fi'il ya.. o ya aku ada blog simple neh klo ada waktu blh main :D (zrie.blogdrive.com)
penggunaan huruf singkat harus dihentikan kerana ia mempunyai erti yang berbeza beza. Seperti "sbb" 'kkt' 'spt'.Saya tidak tahu apa ertinya.
Dalam topik 4 (S) dan (p) tidak di mengertikan. is it (s)= subject(mubtada')and (p) = predicate(khobar).
Berikut penjelasannya:
KKT= Kata Kerja Turunan, yaitu kata kerja yang dibentuk dengan penambahan huruf-huruf baru dari kata kerja asli
SBB: sebagai berikut
S=Subject
P=Predicate
assalamu'alaikum, ust. rasyid semoga senantiasa diberikan kesehatan dan kelapangan rizki oleh Allah 'azza wa jalla. amin
ust, sy mau tny khobar tergantung pd mubtada ust ya ? contoh : tilka as syajaratu kabiratun, wa dzalika al kitabu kabirun, jadi bila mubtada mu'annast khobarnya mu'anast, bila mubtada mudzakar khobarnya jd mudzakar gitu ust ya ? jazakumullah khairan ust atas penjelasannya ust :)
di kalimat pasar besar itu kenapa tidak disebutkan as-suuqun ya? kenapa hanya suuqun?
Much useful for me...............
Al'quran suatu kitab bacaan yang indah dan kandungan ilmu pengetahuannya sangat luas tiada bertepi
Tidak cukup dibaca dengan suara yang indah saja, tetapi harus dengan penguasaan bahasa yang memadai agar menjadi lebih rajin membacanya
Terima kasih ustadz
Semoga Allah SWT, selalu melimpahkan berkah karomah dan kemudahan kepada kita semua
assalamu'alaikum, ust. rasyid
Izin untuk copy pelajarannya untuk dipelajari ofline,
Terimaksih banyak ust. rasyid .,
Semoga Allah SWT, selalu melimpahkan berkah karomah dan kemudahan kepada kita semua
mqqf teman-taman gimana caranya agar artikel ini tidak terbalik kalua sy kopy paste sebab setiap sy kopi paste tampilan di wor malah kebalik kusus yg arab aja
Bukannya khobar harus nakiroh supaya kalimatnya menjadi sempurna. Contohnya: dzalika kitaabun (itu adalah sebuah buku). Kalo kitabun-nya dikasih alif lam jadi ma'rifah kalimat itu menjadi tidak sempurna, contohnya: dzalika-l-kitaabu yang artinya buku itu, jadi kalimatnya tidak sempurna karena kitaabun-nya dikasih alif lam jadi al-kitaabu (ma'rifah). Bukan begitu ustadz?
Maaf klo سوق كبير maknanya pasar yg besar, jadi kata kabir adalah sifat yg mensifati pasar. Trmksh
Jadi yang benar yg mana ya ust?
Post a Comment