Tuesday, June 17, 2008

Topik 82: Muhrim

Bisimillahirrahmanirrahim.

Kata muhrim sering kita pakai. "Eh awas... nanti whudhu'mu batal... jangan dekat-dekat... bukan muhrim". Muhrim yang dimaksud disini, adalah orang yang haram dinikahi.

Kata yang dekat dengan kata muhrim banyak. Antara lain: kata haram, muharram, mahrum, mahram, dsb.

Haram dan Halal

Haram, حرام adalah lawan dari Halal حلال. Sudah tidak kita perlukan penafsiran apa-apa lagi kan. Haram artinya sesuatu yang dilarang. Halal artinya sesuatu yang dibolehkan.

Dari mana asalnya kata Haram? Perhatikan kata haram dalam bahasa Indonesia itu dalam bahasa Arabnya حرام . Ada 4 huruf kan. HA RO ALIF dan MIM. Nah sebuah kata bahasa Arab umumnya terdiri dari 3 huruf asli (yaitu huruf hijaiyah selain YA, WAW, dan ALIF).

Kalau begitu kata حرام - yang 4 huruf itu, karena ada ALIF, maka huruf aslinya hanya 3, yaitu HA RO dan MIM. Jadilah dia: حرم.

Nah yang jadi soal gimana mbacanya? Dia bisa kita baca harama, haruma, harima. Ada 3 kemungkinan. Lho... kan bisa juga kita baca hurima, hurimi, dsb? Ya Anda benar. Akan tetapi yang umum jadi entri pertama di kamus adalah AWAL dan AKHIR fathah. Dengan demikian tengahnya bisa fathah, kasroh, atau dhommah. So hanya 3 kemungkinan.

Okeh... sekarang kita lihat lagi. Kata حرم , jika mendapat alif sebelum huruf terakhir, maka biasanya kata itu menunjukkan sifat, dan cara bacanya tertentu. Jadi kata حرام , walau tidak ada harokatnya, dibaca haraam. Yaitu sesuatu yg sifatnya haram.

Sama halnya dengan رحمان walau tidak ada harokatnya kita baca rahmaan. Tidak bisa dibaca ruhmaan, atau rihmaan.

Sekarang balik lagi ke kata حرم. Bagaimana cara membacanya, diantara 3 kemungkinan? Hanya ada 1 cara, yaitu lihat kamus... (hik.. only that??? lah iya laaa...)

Di kamus ditulis:
حرم يحرم حرما - haruma yahrumu hurman : haram, terlarang.

Berarti kita bacanya haruma (kata kerja).

Simple kan? Insya Allah ya...

Oke, dari KKL haruma itu, banyak kata yang terbentuk setelahnya, seperti:

حرّم - harrama : mengharamkan (KKT-2)
أحرم - ahrama : berihram (KKT-1)

TAHRIIM dan MUHRIM

Kata ahrama - berihram. Orang yang melakukan ihram disebut محرم - muhrim (isim fa'il). Sama halnya dengan أسلم - aslama : berIslam, maka orang yang Islam disebut مسلم - muslim.

Jadi kalau begitu kata MUHRIM lebih tepat diartikan orang yang berihram (sedang melaksanakan ibadah haji).

Sedangkan kata محرم - mahram, adalah orang yang haram dinikahi.

Dalam AQ sesuatu yang dilarang disebut dengan mahruum محروم .

Kata tahrim artinya pengharaman. Kata ini adalah kata masdhar dari harrama. Tashrifnya adalah: harrama yuharrimu tahriim.

Muharram

Muharram محرم adalah nama bulan. Secara letterleijk, muharram adalah isim maf'ul (objek) dari kata harrama. Jadi kalau harrama mengharamkan, muharrim adalah sesuatu yang mengharamkan, sedangkan muharram artinya sesuatu yang diharamkan. Dari kacamata sejarah bulan muharram adalah bulan dimana berperang dibulan tsb diharamkan.

Kembali lagi ke konteks muhrim dan mahram. Kalau yang dimaksud orang yang tidak boleh dinikahi maka disebut mahram, bukan muhrim. Karena muhrim adalah orang yang berihram. Di Indonesia dan Malaysia (kalo tidak salah), sering dijumpai perkataan muhrim, tapi maksudnya mahram.

Allahu a'lam.

4 comments:

Unknown said...

astaghfirullah...ternyata selama ini ku salah menyebutkan kata mahram dengan muhrim... (sok tau ya..?)

wah jadi pingin belajar banyak soal bahasa arab..

boleh ya mengacak acak site ini?

makasih ilmunya...semoga pahal terus mengalir buat anda..

amiin

Anonymous said...

Assalamu'alaikum
Saya ingin menanyakan arti kata uhrijat pada QS 3 : 110 ?
Mohon penjelasannya>

Pras

Unknown said...

Sangat jelas, gamblang dan sangat membuka giliran yg selama ini keliru, lbh² bagi saya yg mu'allafin. Syukran

Unknown said...

Sangat jelas, gamblang dan sangat membuka giliran yg selama ini keliru, lbh² bagi saya yg mu'allafin. Syukran

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits