Thursday, October 25, 2007

Topik 50: Latihan Surat Al-Ikhlas ayat 4

Bismillahirrahmanirrahim.

Pembaca yang dirahmati Allah SWT. Kita akan segera masuk ke ayat 4 surat Al-Ikhlas. Di ayat ini kita bertemu dengan sebuah kata kerja khusus yang disebut كان - kaana. Kita akan pelajari kenapa dia disebut khusus, dan apa fungsi kaana ini. Insya Allah.

Baiklah kita tuliskan ayat 4:
و لم يكن له كفوا أحد - wa lam yakun la hu kufuwan ahad

wa= dan
lam= tidak
yakun= adalah (Dia)
la hu = bagi Dia
kufuwan = yang setara
ahad = seseorang

Dan adalah tidak seseorang(pun) yang setara bagi Dia.

Kita belum bahas secara tuntas dulu. Nanti kita akan wrap-up dibagian akhir. Anda tentu sudah tahu tentang wa, lam, la hu dan ahad. Ahad artinya satu (orang), atau satu (sesuatu). Maka disini ahad saya terjemahkan satu (orang) = seseorang.

Fokus kita adalah kata يكن - yakun. Akar katanya adalah kaana كان. Kata kaana dan perubahan bentuknya (misal menjadi yakun) ini adalah spesial. Bahkan dalam buku-buku pelajaran tata-bahasa arab, pembahasan tentang kaana ini dibahas dalam satu sub-bab, atau bab tersendiri.

Mengapa dia spesial? Oke, mari saya bawakan sebuah perbandingan antara bahasa Inggriss dengan bahasa Arab.

Misalkan saya mengatakan: Umar seorang siswa. Dalam bahasa Arab saya mengatakan:
عمر طالب - umar thoolibun

Kalimat diatas adalah kalimat sempurna (artinya memberi faidah). Umar adalah seorang siswa. Masalahnya kita bisa bertanya lagi. "Jadi siswanya, dulu, atau sekarang". Nah disini mulai ada masalah. Informasi dari عمر طالب tidak memberikan indikasi waktu. Kenapa? Karena dalam bahasa Arab, sebuah kata benda tidak membawa indikasi waktu didalamnya. Perhatikan bahwa kata "Umar" adalah kata benda (isim), dan kata "thoolibun" juga kata benda.

Bagaimana dalam bahasa Inggris? Kita punya dua pilihan:
Umar was a student (Umar -dulu adalah seorang pelajar)
Umar is a student (Umar -sekarang adalah seorang pelajar)

Nah disini fungsi kaana muncul. Saya bisa mengatakan begini:
كان عمر طالباً - kaana Umar thooliban = Umar was a student
يكون عمر طالب - yakuunu Umar thooliban = Umar is a student

Ternyata dalam bahasa Arab salah satu cara memberikan indikasi waktu kepada sebuah kalimat berita adalah dengan menambahkan kaana atau yakuunu.

Ambil contoh dalam Al-Quran: doa Nabi Yunus sewaktu didalam perut ikan:
Laa ilaaha illa Anta: tidak ada Tuhan selain Engkau
Inni kuntu mina al-zholimiin:

إنى كنتُ من الظالمين - Indeed I was part of the wrongdoers = sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.

Lihat bahwa kuntu adalah kaana tapi untuk orang ke 1 laki-laki tunggal (Aku).

Insya Allah di topik 51 kita akan bahas salah satu fungsi kaana ini, yaitu me-rafa'kan mubtada menashab-kan khobar.

1 comment:

Unknown said...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, mas Rafdian Rasyid

Alhamdulillah, ana selalu mengikuti materi ini mulai dari topik 1
materi yang sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami dalam penyampaiannya

Mohon izin copas dan share di grup whatsapp saya, semoga menjadi ladang amalan bagi kita semua, aamiin ya Robbal'alamiin.

Jazakallahu khair

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits