Saturday, October 20, 2007

Topik 47: Latihan Surat Al-Ikhlas ayat 3, JAZM

Bismillahirrahmanirrahim.

Para pembaca yang dirahmati Allah SWT. Baiklah, sekarang kita masuk kembali ke pelajaran rutin kita. Kita tinggalkan topik-topik seputar lebaran. Mudah-mudahan puasa Syawal kita diterima di sisi Allah SWT. Amin.

Baiklah. Kita tuliskan ayat 3:

لم يلد و لم يولد

lam : tidak
yalid : (Dia) beranak [punya anak]
wa: dan
lam : tidak
yuulad : (Dia) diperanakkan [punya Bapak dan Ibu]

Kita bertemu dengan 3 pelajaran disini:
1. Bentuk penegatifan (menegasikan kalimat) dengan LAM لم
2. Bentuk JAZM (MAJZUM) dari kata kerja sedang (KKS)
3. Bentuk pasif dari sebuah kata kerja sedang (KKS)

Nah kita akan bahas satu-satu Insya Allah.

Oke, sekarang kita bahas apa maksud LAM لم (tidak)

Dalam bahasa Arab, jika kita hendak mengatakan "tidak" terhadap sebuah kata kerja kita bisa pakai لم - lam atau لا - laa atau ما - maa. Tiga-tiganya artinya Tidak.

Gimana aturannya dan apa efeknya?

Oke, aturannya begini. LAM dan LAA لم لا hanya dipakai untuk KKS, sedangkan ما - maa biasanya selalu dipakai untuk KKL. Contohnya begini:

Saya faham (mengerti) : انا أفهم - ana afhamu
Saya tidak faham : انا لا أفهم- ana laa afhamu

atau jika saya pakai LAM

Saya faham (mengerti) : انا افهم - ana afhamu
Saya tidak faham: انا لم أفهم - ana lam afham

Secara arti LAA dam LAM sama saja, artinya "Tidak". Walau menurut sebagian orang ada bedanya. Kalau LAM, itu Tidak nya bersifat MUTLAK. Atau bisa dikatakan ANA LAM AFHAM artinya : saya "benar-benar" tidak faham.

Secara kaidah grammar, KKS sesudah LAM, huruf terakhir di sukun. Sehingga penulisannya:

لم أفهمْ - laam afham. Tidak seperti LA, yang KKS nya huruf terakhirnya di dhommah.
لا أفهمُ - laa afhamu.

Bagaimana dengan ما - maa?

Sebagaimana dijelaskan tadi, maa dipakai untuk KKL.

Saya sudah paham : فهمتُ - fahimtu
Saya tidak sudah paham : ما فهمتُ - maa fahimtu (catatan bahasa Indonesia "Saya tidak sudah paham" agak membingungkan mungkin, padanan bahasa Inggrisnya: I had not understood).

Okeh... jelas ya Jack... Sekarang kembali ke topik utama.

لم يلدْ - lam yalid : (DIA-ALLAH) tidak melahirkan. Lihat ciri-ciri JAZM nya bahwa huruf dal pada yalid berharokat sukun. Sehingga ditulis lam yalid, bukan lam yalidu.

Sebenarnya kita bisa juga menulis spt ini:

لا يلدُ - laa yalidu : (dia) tidak melahirkan. Secara bahasa mirip dengan LAM YALID. Akan tetapi penggunaan LAM lebih bersifat peniadaan (pe-tidak-an) secara mutlak.

Demikian kita telah bahas 2 hal: makna LAM dan apa bedanya dengan LA. Dan bentuk mazjum (jazm) dari sebuah KKS. Insya Allah topik selanjutnya kita akan bahas mengenai bentuk pasif dari KKS.

8 comments:

Anonymous said...

Ass. W.W.
saya lagi punya keinginan utk bisa mengartikan sendiri ayat2 Al Qur'an dan alhamdulillah menemukan blog mas rasyid ini. terimakasih banyak BLOG sampeyan sangat bermanfaat dan membantu banyak sekali..
semoga amal mas rasyid diterima oleh-Nya.
kalo tdk keberatan, saya usul agar dibahas juga bacaan sholat: misal do'a iftitah, ruku, i'tidal dll shg membantu sholat lebih fokus/khusyu'...
Wass. W.W.

Anonymous said...

terima kasih Mas Phaiq. Insya Allah, selesai surat Al-Ikhlas, kita akan coba bahas bacaan2 sholat.

Anonymous said...

bisa nggak numpang nampang link ana di blog antum: http://arabindo.co.nr

Anonymous said...

sekalian blog ane juga.. hehe.. www.ngajionline.blogspot.com

Rafdian Rasyid said...

Saya sudah tambahkan link-link yang dimaksud. Terima kasih atas komentarnya. Mohon link ke blog ini juga ditambahkan. Syukron

Unknown said...

pada surat al bayyinah , kenapa dibaca lam yakuni bukan lam yakun,.

Mohon penjelasannya..

Sumayyah said...

Boleh coba jwb ya mas hudax

Aslinya ttp lam yakun
Tetapi kalo kita perhatikan kata setelah yakun adalah alokasinya (diawali alif lam)

Nah kalo bacaanya kita rangkai maka akan menjadi:
Lam yakun + alladzina
Maka nun mati pada kata yakun diberikan harokat agar bacaannya nyambung.

Lam yakunilladzina

Demikian
Wallahu a'lam

Anonymous said...

Kenapa tidak LAN / لن?

Huruf لم merupakan salah satu dari huruf Jazam yang berfungsi menafikan (menegasikan) makna Fi'il Mudhari' pada saat seseorang berbicara atau sebelumnya, tapi tidak dengan hal yang terjadi setelahnya.

Contoh :
محمد لم يأكل..

Muhammad belum makan.

Kalimat tersebut mengandung pengertian bahwa Muhammad tidak makan pada saat ungkapan itu diucapkan atau sebelumnya, tidak tertutup kemungkinan satu menit setelah ungkapan itu Muhammad langsung makan.

Sedangkan huruf لن merupakan salah satu dari huruf Nasab yang berfungsi menafikan (menegasikan) makna Fi'il Mudhari' untuk selama-lamanya.

Contoh :
محمد لن يأكل..

Muhammad tidak akan makan.


Kalimat tersebut mengandung pengertian bahwa Muhammad belum makan pada saat ungkapan itu diucapkan dan juga tidak akan makan setelahnya sampai kapanpun (selamanya).

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits