Wednesday, August 01, 2007

Topik 28: Latihan Al-Fatihah ayat 5 & KKT 8

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Atas ijin Allah SWT kita dapat melajutkan topik Surat Al-Fatihah ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda Rasulullah, Muhammad SAW.

Baiklah para pembaca yang dirahmati Allah. Topik 27 kita telah mengakhiri dengan pembahasan ayat 5. Tapi ada bagian yang kita tunda pembahasannya, yaitu membahas wa iyyaka nasta'iin. Insya Allah kita akan membahas kata nasta'iin, pada topik ini.

KKT (Kata Kerja Turunan) bentuk ke 8 (KKT 8)

Ingat-ingat lagi kita sudah pernah membahas KKT 1 dan KKT 2. Nah, Insya Allah sekarang kita membahas KKT 8. Lho lho... Mas Mas... KKT 3 s/d KKT 7 nya kemana? Kok gak dibahas? Nah oke, saya jelaskan.

KK - Kata Kerja Asli (KK yang terdiri dari 3 huruf), sebagaimana telah saya jelaskan, dalam bahasa Arab dapat mengalami perubahan. Perubahan ini menyebabkan terbentuk kata kerja baru yang disebut KKT (Kata Kerja Turunan). Yang umum ada 8 bentuk KKT (bentuk KKT sendiri sebenarnya lebih dari 8, ada buku-buku yang menyebutkan sampai 12 macam atau lebih, tapi yang umum 8). Nah kita sudah bahas KKT 1 dan KKT 2. Dari bentuk KKT itu yang sering muncul hanya separonya salah satunya KKT 8. Maka karena dalam surat Al-Fatihah ini kita temukan bentuk KKT 8, maka dari itu dalam topik ini kita loncat saja membahas KKT 8 tsb.

OK, singkat cerita, KKT 8 itu dibentuk dengan menambahkan ALIF SIN TA kepada KK. Contoh:
غفر - ghofaro : artinya menutupi, atau mengampuni

Jika kita tambahkan ALIF SIN TA, maka artinya menjadi minta sesuatu. Dengan demikian:

إستغفر - istaghfaro (KKL) artinya: minta ampun. Bagaimana bentuk KKSnya?

Bentuk KKSnya adalah:

يستغفر - yastaghfiru (KKS) artinya: (dia seorang pria) sedang minta ampun.

Bagaimana bentuk perintahnya? Kalau kita menasehati orang: "Hai kamu minta ampunlah!", maka ini sudah kita bahas dulu di topik membentuk fi'il amr 6 langkah mudah (silahkan dilihat-lihat lagi).

Bentuk perintahnya: Lihat KKS, buang ya, jika setelah ya dibuang harokat sukun, tambahkan alif. Harokat alif lihat huruf sebelum terakhir, jika fathah, atau kasrah, maka harokat alif kasrah, jika harokat sebelum terakhir dhommah, maka harokat alif dhommah (lihat lagi latihan-latihan sebelumnya membentuk fi'il amr). Jika kita praktekkan:

- KKS : يستغفر - yastaghfiru
- buang ya, menjadi ستغفر - staghfiru
- harokat sin, sukun maka tambah alif menjadi إستغفر - istaghfir / ustaghfir
- lihat harokat huruf sebelum terakhir, yaitu fa, adalah kasroh, maka menjadi istaghfir : minta ampunlah!

Kita sering berkata: astaghfirullah, astaghfirullah... ini adalah bentuk KKS dengan pelaku saya (ana). Lihat kembali:

يستغفر - yastaghfiru : dia minta ampun
أستغفر - astaghfiru : saya minta ampun

Sedangkan astaghfirullaha: أستغفر الله - astaghfiru Allaha, artinya saya minta ampun (kepada) Allah. Terlihat disini, beda bahasa Arab dengan Indonesia. Dalam bahasa Arab, posisi suatu kata benda itu sudah ditentukan.

Contohnya:
أستغفر الله - astaghfiru Allaha - maka posisi Allah sebagai Object (sehingga diterjemahkan Aku mohon ampun kepada Allah). Kata "kepada" otomatis ditambahkan untuk memperjelas kedudukan kata Allah.

Contoh lain:
أذن - adzina: megijinkan
ditambahkan ALIF SIN TA menjadi

إستأذن - ista'dzana : meminta ijin (KKL)
يستأذن - yasta'dzinu : meminta ijin (KKS)

Kembali ke kata nasta'iin:

iyyaka na'budu, wa iyyaka nasta'iin. Kata nasta'iin نستعين asal katanya adalah عان atau عون yang artinya menolong. Kalau kita tambahkan ALIF SIN TA menjadi إستعان atau يستعين - yasta'iinu (KKS) yang artinya dia minta tolong. Sedangkan untuk kami minta tolong maka ي tinggal diganti ن sehingga menjadi:

نستعين - nasta'iinu : kami senantiasa minta tolong.

Demikian penjelasan mengenai KKT 8 ini. Dengan demikian ayat 5:

iyaaka na'budu : kepada Engkau saja kami senantiasa menyambah
wa iyyaka nasta'iin: kepada Engkau saja kami senantiasa minta tolong.

Insya Allah akan kita lanjutkan ke ayat berikutnya dan surat-surat pendek lain.

1 comment:

Unknown said...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, mas Rafdian Rasyid

Alhamdulillah, ana selalu mengikuti materi ini mulai dari topik 1
materi yang sangat bermanfaat dan mudah untuk dipahami dalam penyampaiannya

Mohon izin copas dan share di grup whatsapp saya, semoga menjadi ladang amalan bagi kita semua, aamiin ya Robbal'alamiin.

Jazakallahu khair

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits