Tuesday, August 21, 2007

Tutorial I: Idul Fitri 2007, Akankah Kita Berbeda Lagi?

MOHON MAAF KALI INI TOPIK AGAK MELENCENG SEDIKIT. INSYA ALLAH SETELAH INI TOPIK BAHASA ARAB AKAN DILANJUTKAN KEMBALI.

Kita sudah berlebaran pada hari yang berbeda pada tahun 2006. Tahun ini, akankah itu terjadi lagi?

Saya menduga Idul Fitri tahun 2007 ini akan dirayakan pada hari yang berbeda antara Muhammadiyah, dan NU (dan beberapa ormas Islam lainnya). Saya bukanlah ahli astronomi, atau ahli fisika. Akan tetapi dugaan saya tersebut telah “dibuktikan” pada Idul Fitri 2006 dengan menggunakan software astronomi yang dapat diperoleh secara gratis dari Internet. Software tsb dinamakan HomePlanet.

Pada tahun 2006, secara berkelakar saya sampaikan kepada teman-teman saya jauh-jauh hari sebelum puasa Ramadhon masuk dan menjelang Idul Fitri. Saya sampaikan bahwa “Idul Fitri 2006 ini umat Islam Indonesia akan merayakan lebaran pada hari yang berbeda”. Dan terbukti.

Tulisan ini selain mencoba menjelaskan “kenapa terjadi perbedaan hari berlebaran”, sebenarnya lebih saya maksudkan sebagai “tutorial” singkat penggunaan software HomePlanet. Software tersebut dapat didownload secara cuma-cuma di http://www.fourmilab.ch/homeplanet/. Instalasi dan penggunaan software tsb sangatlah mudah. Tidak diperlukan keterampilan atau keahlian khusus dalam penggunaan software itu. Pada bagian akhir tulisan ini dilampirkan Tutorial singkat Instalasi, dan Pengoperasian software ini.

Kapan kita berlebaran tahun 2007?

Sengaja pertanyaan ini saya ajukan diawal, untuk memancing “keingintahuan” pembaca tulisan ini. Jawaban cepatnya sbb:
1. Muhammadiyah  12 Oktober 2007
2. NU dan ormas lain  13 Oktober 2007

Tanggal diatas adalah tanggal perkiraan saya, berdasarkan informasi dari software HomePlanet. Berdasarkan software HomePlanet informasi mengenai masuknya bulan baru adalah sebagai berikut :

Bulan baru masuk: 11 September 2007 jam 12:45 UTC
Bulan baru berikutnya masuk: 11 Oktober 2007 jam 5:02 UTC

Fokus pembahasan kita batasi pada 11 Oktober 2007 jam 5:02 UTC atau jam 12:02 WIB, saat dimana bulan lama (Ramadhon) habis dan bulan baru (Syawal) masuk. Sebagaimana diketahui, masuknya bulan baru dalam kalender Hijriah, adalah setelah tenggelamnya matahari atau setelah masuknya malam. Dengan demikian selesai sholat Maghrib tanggal 11 Oktober 2007, sudah dimulai 1 Syawal (dengan asumsi bulan baru masuk jam 12:02 WIB). Dengan demikian, diperkirakan Muhammadiyah akan berlebaran esoknya, yaitu tanggal 12 Oktober 2007.




Gambar 1. Informasi terbitnya bulan baru pada periode September 2007 – Oktober 2007. Bulan baru masuk pada 05:02 UTC (= 12:02 WIB) 11 October 2007



Gambar 2. Posisi bulan pada tanggal 11 Oktober 2007 jam 12:02 WIB (bulan baru ada diatas selat Sunda)

Lalu bagaimana dengan NU? Sebagaimana diketahui NU menggunakan metode Ru’yat (melihat bulan). Bagaimana kondisi bulan pada tanggal 11 Oktober 2007, dapat kita lihat di gambar 2 di halaman sebelum ini.

Dari gambar 2 terlihat bahwa pada jam 12:02 WIB tanggal 11 Oktober 2007 posisi bulan (yang baru terbit) berada diatas selat Sunda. Kalau kita berandai-andai melihat bulan pada waktu itu tentu tidak akan terlihat, karena hari sangat terik (jam 12:02 WIB siang). Seperti yang biasa dilakukan, Ru’yat dilaksanakan setelah Maghrib. Oleh karena itu kita bisa bertanya, dimana posisi bulan pada waktu malam datang (setelah sholat Maghrib) pada tanggal 11 Oktober 2007 tersebut?

Sekali lagi software HomePlanet, dapat dengan cepat menunjukkan kepada kita posisi bulan saat akan dilakukan Ru’yat pada tanggal 11 Oktober 2007. Dengan meg-klik tombol animasi (gambar 3), posisi bulan saat Maghrib dapat dilihat pada gambar 4.



Gambar 3. Menjalankan Animasi untuk mencari posisi bulan pada waktu Maghrib tanggal 11 Oktober 2007



Gambar 4. Posisi bulan pada jam 17:43 (waktu Maghrib di Jakarta) tanggal 11 Oktober 2007

Terlihat pada gambar 4, jika Ru’yat dilakukan pada 11 Oktober 2007 jam 17:43 WIB, maka kemungkinan besar di daerah Indonesia sudah tidak bisa melihat bulan (bulan tidak bisa di ru’yat).

Perhatikan bahwa pada software HomePlanet kita juga bisa mensimulasikan seolah-olah kita sedang berada di bulan lalu kita memandang ke bumi. Perhatikan pada gambar 4, bumi dilihat dari bulan pada 11 Oktober 2007 jam 17:43 WIB, Indonesia sudah tidak terlihat lagi. Yang terlihat paling ujung sebelah kanan adalah India utara atau Afghanistan. Dari tempat-tempat ini lah (India / Afghanistan) kemungkinan bulan masih bisa dilihat dengan ru’yat. Dengan memperhatikan posisi bulan yang sukar di ru’yat pada tanggal 11 Oktober 2007 tsb, maka kemungkinan bilangan bulan digenapkan (istikmal), sehingga ormas Islam yang berpedoman kepada ru’yat ini kemungkinan akan tetap berpuasa pada tanggal 12 Oktober 2007, dan berlebaran pada tanggal 13 Oktober 2007. Allahu’alam.

Kesimpulan

Dengan software HomePlanet, tanpa memperhatikan kaidah yang mendetail dalam kriteria penentuan hilal, maka kemungkinan Idul Fitri akan dirayakan pada:
• 12 Oktober 2007 oleh Muhammadiyah
• 13 Oktober 2007 oleh NU dan ormas lain (yang menggunakan ru’yat)

Catatan Penting:
1. Tulisan ini tidak bermaksud sama sekali mendahului keputusan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah, keputusan Tim Lajnah Falakiyah PBNU, maupun tim Hisab/Ru’yat Ormas Islam lainnya dalam menentukan Idul Fitri tahun 2007.
2. Maksud tulisan ini hanya sekedar memberikan gambaran bagaimana mudahnya menggunakan software HomePlanet untuk meng-animasi dan memperkirakan letak atau posisi bulan.
3. Jika terdapat kesalahan dalam tulisan ini, penulis mohon saran dan masukannya, dan dikirimkan ke email: ibnurasyid@gmail.com


Jakarta, 20 Agustus 2007


TUTORIAL SINGKAT SOFTWARE HOMEPLANET

Sofware HomePlanet adalah software astronomi untuk melihat pergerakan bulan. Software ini dapat di download secara gratis dari Internet. Program ini mensupport system operasi Windows 98 / XP / NT. Berikut langkah singkat untuk mendownload, instalasi, dan pengoperasiannya.

Mendownload Program

1. Download program di URL berikut:
http://www.fourmilab.ch/homeplanet/download/3.3a/hp3full.zip
2. Unzip file hp3full.zip yang telah didownload
3. Folder baru dari hasil unzip akan terbentuk

Menjalankan Program

1. Buka folder dari hasil unzip
2. Cari program file: HomePlanex.exe
3. Jalankan Program tsb
4. Program siap dijalankan

Mengoperasikan Program

1. Klik atau jalankan program HomePlanet.Exe, akan muncul tampilan



2. Kemudian set waktu untuk penelitian. Contoh, lebaran tahun 2006, Muhammadiyah berlebaran 23 Oktober 2006. Ambil Menu Edit  Set Universal Time



3. Setelah itu, lihat informasi bulan baru. Ambil menu Display  Sun/Moon Info…



Terlihat bahwa bulan baru jatuh pada 22 Oktober 2006 jam 5:14 UTC atau jam 12:14 WIB. Oleh karena itu pada waktu Maghrib tanggal 22 Oktober 2006 bulan baru telah masuk, sehingga 1 Syawal jatuh besoknya yaitu tanggal 23 Oktober 2006.

4. Untuk mengetahui posisi bulan pada waktu Maghrib tanggal 22 Oktober 2006, lakukan animasi. Ambil menu Animate (contreng / check), lalu ambil menu Animate  Run . Maka bulan akan bergerak pelan ke arah kiri. Perhatikan matahari juga bergerak (wilayah gelap dan terang bumi bergerak ke kanan)

5. Setelah melakukan langkah no.4 perhatikan posisi bulan pada jam 5:14 UTC (12:14 WIB) dan pada saat Maghrib sekitar jam 9:14 UTC (16:14 UTC)




Posisi bulan pada detik masuknya bulan baru tanggal 22 Oktober 2006 jam 5:14 UTC (12:14 WIB)



Terlihat pada sekitar Magrib (18:14 WIB) tanggal 22 Oktober 2006, bulan diatas Afrika Barat, jika ru’yat dilakukan pada jam 18:14 WIB ini maka kemungkinan besar bulan tidak terlihat. Kenyatannya, pada tanggal 22 Oktober 2006 hasil Ru’yat oleh ormas-ormas Islam hasilnya nihil (bulan tidak terlihat). Sehingga tanggal 23 Oktober 2006 digenapkan puasa, dan Idul Fitri jatuh pada tanggal 24 Oktober 2006.

6. Fitur yang menarik juga adalah melihat Bumi dari Bulan. Ambil menu Display  View Earth From  Moon… akan tampil layar sbb:



Terihat bahwa pada jam 18:14 WIB tanggal 22 Oktober 2006 (masuknya bulan baru), maka jika kita berdiri diatas bulan dan memandang ke bumi, kita tidak dapat melihat Indonesia. Dengan demikian diprediksikan, pada saat tsb, Ru’yat akan menghasilkan hasil yang nihil. Kenyatannya, pada tanggal 22 Oktober 2006 hasil Ru’yat oleh ormas-ormas Islam hasilnya nihil (bulan tidak terlihat). Sehingga tanggal 23 Oktober 2006 digenapkan puasa, dan Idul Fitri jatuh pada tanggal 24 Oktober 2006.



Catatan : Informasi 1 Syawal

Tahun Ru’yat Hisab
2002 6 Desember 5 Desember
2003 25 November 25 November
2004 14 November 14 November
2005 4 November 3 November
2006 24 Oktober 23 Oktober
(Hisab oleh Muhammadiyah, Ru’yat oleh NU dll)

Sumber: berbagai situs di Internet

1 comment:

Anonymous said...

AFAIK, secara hukum ke-dua cara penentuan 1 syawal (dengan menggunakan hisab dan rukyat) benar.

Yang satu menggunakan perhitungan astronomis berdasarkan tabel dan kalkulasi tertentu, satu lagi mengandalkan cara visual.

Masalahnya yang diperdebatkan adalah pergantian bulan, yang jika dilihat secara visual belum tentu terlihat dengan baik. Bisa jadi menurut penglihatan kita belum 'terlihat', sebenarnya si bulan sudah ada dalam posisi bulan baru. Untuk itu-lah diperlukan perhitungan astronomis.

Saya juga bukan orang astronomi. Tapi menurut saya, sebagai kalkulasi buatan manusia, pasti juga memiliki simpangan/error, sekecil apa pun.

Oleh karena itu, semestinya ke-dua cara tersebut bisa bersinergi. Bukan untuk dipertentangkan.

Silahkan saja yang meng-iman-i lebaran menurut perhitungan NU kah, atau Muhammadiyah kah. Yang penting yakin. Bukan karena pilih mana yang lebih duluan.

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits