Thursday, August 25, 2005

Idul Fitri 2011 : Bersatu Jauh Lebih Baik

Bismillahirrahmanirrahim

Idul Fitri 2011 ini umat Islam di Indonesia tidak sama merayakan. Muhammadiyyah dengan kriteria wujudul hilal nya (yang berpatokan 0 derajat diatas ufuk), sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011. Sedangkan yang selain Muhammadiyyah dengan kriteria imkaanur rukyat (yang berpatokan 2 derajat atau lebih diatas ufuk) berlebaran tanggal 31 Agustus 2011.

Dimana sebab perpecahan ini datang? Ternyata dari ketidak samaan "KRITERIA" melihat bulan. Kalau masing-masing pihak tetap kekeuh dengan pendiriannya, maka dipastikan 3 tahun kedepan awal puasa (awal Ramadhan) antara Muhammadiyyah dan non Muhammadiyyah akan beda. Lalu tahun berikutnya, Idul Fitrinya yang kemungkinan akan beda.



Terlihat akhir Ramadhan adalah 29 Agustus 2011, bulan baru masuk 03:04 UTC (10:04 WIB). Ketinggian Hilal ketika maghrib tanggal 29 Agustus 2011 sebesar 1.7 derajat di Jakarta. Secara astronomi (harus diatas 2 derajat), ketinggian 1.7 derajat ini tidak dapat di rukyat. Sehingga puasa harus digenapkan jadi 30. Sehingga tanggal 30 Agustus kita masih berpuasa. Tapi Muhammadiyyah karena pakai Wujudul Hilal (ketinggian 0 derajat diatas ufuk) sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011.

Menjadi Paham Pergerakan Bulan

Melihat pergerakan bulan, sekarang tidaklah menjadi domain ahli falaq semata. Sudah bayak program untuk melihat pergerakan bulan yang dibuat oleh ahli-ahli astronomi. Salah satunya sudah dibahas di blog ini:

Idul Fitri 2007: http://arabquran.blogspot.com/2007/08/idul-fitri-2007-akankah-kita-berbeda.html
Idul Fitri 2008: http://arabquran.blogspot.com/2008/08/romadho-dan-idul-fitri-tahun-ini.html

Dengan menggunakan software freeware yang sama sewaktu memprediksi Idul Fitri 2007 dan 2008 diatas, kita bisa lihat prediksi awal Ramadhan 2012, sbb:



Terlihat awal Ramadhan masuk 19 July 2012 jam 4:24 UTC (11:24 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 19 Juli 2012 itu di Jakarta 1.8 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 20 Juli 2012. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 21 Juli 2012.


Tahun 2013 juga sama:



Terlihat awal Ramadhan masuk 8 July 2013 jam 7:16 UTC (14:16 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 8 Juli 2013 itu di Jakarta 0.2 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 9 Juli 2013. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 10 Juli 2013.


Tahun 2014 juga sama:




Terlihat awal Ramadhan masuk 27 Juni 2014 jam 8:10 UTC (15:10 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 27 Juni 2014 itu di Jakarta 0.3 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 28 Juni 2014. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 29 Juni 2014.

Pondok Padepokan, 30 Agustus 2011

Update 31 Agustus 2011
Dari beberapa bahan referensi, saat ini ada 3 metode penentuan masuknya 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah.

1. Hisab (wujudul hilal)

Kelebihan:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan

Kekurangan:
- Bersifat dugaan, tidak dapat dibuktikan secara pasti bahwa bulan baru benar-benar sudah masuk
- Tingkat kepercayaan: Sedang

2. Hisab (imkaanur ru'yah)

Kelebihah:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan
- Bersifat dugaan yang bersifat mendekati "pasti". Kepastiannya dapat dilakukan dengan melakukan rukyat mata/teropong
- Tingkat kepercayaan: Tinggi

Kekurangan:
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

3. Hisab (imkaanur ru'yah) + Ru'yah fisik (mata/teropong)

Kelebihan:
- Bersifat "pasti", karena hitungan di verifikasi dengan penglihatan fisik (mata/teropong)
- Tingkat kepercayaan: Sangat Tinggi

Kekurangan:
- Sukar membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan, karena tiap akhir bulan harus meru'yat mata/teropong
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

Dari pilihan-pilihan diatas, saya pribadi cenderung memilih opsi 2. Karena, bersifat praktis, dan dapat menentukan Kalender Qomariah beberapa tahun kedepan. Adapun kekurangan opsi 2 ini dapat ditutupi dengan peran aktif Pemerintah sebagai mediator untuk membuat "kriteria bersama" imkaanur ru'yah.

No comments:

Topik Sebelumnya

Penting:
Silahkan memperbanyak atau menyebarkan materi-materi dalam situs ini tanpa ijin apapun dari penulis.

Visitors/Hits